@. B ila dibandingkan dengan kebebasan Pers pada masa Orde Baru, itu tidak dibebaskan/tertutup maka diera sekarang pers lebih bebas dan terbuka.
@. Pemberitaan sekarang banyak memberitakan kasu-kasus yang terjadi di lembaga pemerintahandan, ini bisa dikatakan sebagai kontrol sosial, agar para penyelenggara pemerintahan dapat bertindak hati-hati dan terkendali dengan exisnya pers ini.
@. Untuk di era sekarang pers walaupun dibebaskan, tapi dalam pempublikasiannya itu tetap terkendali, dalam artian pemerintah sudah betindak (walaupun belum maksimal) dalam pengerjaannya yaitu seperti pada pelarangan pempublikasian yang bersipat negatif (pornografi, majalah playboys, dll.) dan hal ini bagus juga karena adanya partisipasi masyarakat yang secara khususnya yaitu umat Islam yang selalu berdemonstrasi untuk mengekang dan melarang pempublikasiannya.
@. Dan apabila dalam pempublikasiannya itu berupa gosip/intertein, walaupun sebenarnya menurut ajara Islam salah, tapi agak mendingan bila dibandingkan dengan gambar-gambar porno.
Kemudian bila saya amati juga alat/tekhnologi pers yang paling populer sekarang adalah komputer atau dari layanan internetnya dan juga dari televisi. Tapi ada hal yang tidak baiknya dari internet , karena di internet ada keleluasaan dan kebebasan dalam informasi sehingga tidak sedikit yang menkonsumsi hal yang negatif. Akan tetapi hal itu dapat dimanimalisir dengan kurangnya masyarakat Indonesia yang tidak banyak tau akan internet, dalam artian hanya orang -orang tertentu saja atau boleh dikatakan hanya orang yang bisa dan ahli saja akan dunia maya. Jadi hanya sebagian kecil yang dapat menggunakan internet sehingga secara otomatis yang mengakses pda hal yang negatif pun tidak banyak. Dan akhirnya penyelewengan moral dapat terkendalikan.