Jumat, 03 Desember 2010

MITOS-MITOS DAERAH

10/23/2010
ARTIKEL | Oleh: IWAN SANUSI (PAI) KELAS B SEMESTER SATU (1)







Sebelum diceritakan lebih jauh tentang mitos yang ada di “my village”, sebaiknya kita harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan “mitos”.
Berikut definisi mitos yang dilontarkan oleh beberapa orang, diantaranya:
Ada yang mengartikan bahwa:
Mitos adalah kepercayaan primitif tentang kehidupan alam gaib yang timbul dari usaha manusia yang tidak ilmiah dan tidak berdasarkan pada pengalaman yang nyata untuk menjelaskan dunia atau alam sekitarnya.
Ada pula yang menyatakan bahwa:
Mitos adalah pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengamatan pengalaman, dan kepercayaan.
Yang menjadi masalah mengapa mitos bisa terjadi?
Sebagai jawabannya sebagai berikut:
1. Dikarenakan pengetahuan manusia yang terbatas, sehingga untuk merasionalkan suatu peristiwa, itu tidak dapat terwujud,
2. Berkaitan pula dengan alat tekhnologi yang tidak ada, alasannya karena kurang ilmu pengetahuan juga penalaran yang tidak berkembang,
3. Dan sebagai titik akhir, hasrat ingin tahunnya terpenuhi oleh mitos tersebut.
Pada dasarnya disetiap wilayah atau di daerah, berita mengenai mitos adakalanya sama ada pula yang berbeda. Disini saya sengaja menyingkap tentang mitos–mitos yang terjadi lebih spesipik lagi, yaitu di daerah asal saya pribadi. Tepatnya di kampung Baru, desa Padaluyu, kecamatan Tanggeung, kabupaten Cianjur (selatan), Jawa Barat.
Yang saya alami ketika masih kecil, berita-berita tentang mitos itu didapat dari hasil pendengaran, seperti obrolan dari teman-teman, orang tua, dan dari masyarakat sekitar. Di daerah sunda seringkali mendengar istilah pamali. Mitos identik dengan kata tersebut, sehingga bila mendengar kata tersebut “ah itumah bohong”, dalam artian belum tentu benar dan tidak mungkin benar (kalau menurut logika). Tapi pernyataan pamali atau yang dianggap mitos kalau benar-benar diyakini adakalanya nyata terjadi. Wallahu’alam.

Adapun tentang mitos-mitos tersebut diantaranya:
1. Mitos Terjadinnya Petir
Katanya : bila terjadi petir, kemudian ada suara dan cahayanya. Ketika itu di langit tengah ada pemburuan seekor kucing.
Ceritanya begini:
Di langit ada suatu makhluk yang menyerupai manusia, tapi lebih besar dari manusia seperti kita sekarang. Yang melaksanakan tugasnya ketika hujan datang ataupun tidak, tapi dipastikan akan terjadi petir. Maka makhluk tersebut bertugas untuk membunuh seekor kucing yang tepatnya bewarna kuning, tapi tidak disebutkan bahwa jenis kucing tersebut jantan atau betina. Makhluk tersebut dengan bersenjatakan senjata penembak (pistol) yang terus-menerus memburu sehingga tujuannya tercapai yaitu membunuh si kucing tersebut. Sehingga bilamana ada suara petir maka pistol tersebut tengah ditembakan, dan juga ketika munculnya cahaya petir itu merupakan cahaya yang keluar dari ujung pistol tersebut.
Adapun ketika terjadinya teragedi seseorang atau benda lain yang tersambar petir, itu menandakan tembakan yang tujuannya mengarah ke kucing tapi kucing tersebut cepat menghindar atau lari, sehingga ahirnya benda lain yang terkena atau menjadi korban.
Yang lebih tidak masuk akal lagi, jika si kucing tersebut kena ditembak, maka akan terjadi apa yang disebut dengan “hari kiamat”. Sungguh mitos....

2. Mitos Terjadinya Pelangi
Konon ketika terjadinya pelangi, itu dikabarkan ada puteri-puteri (Bidadari) turun dari langit yang kemudian mandi di curug (air terjun). Mereka turun jalannya melewati pelangi dan kembalinya pun melewati pelangi juga. Dan ujung dari pelangi itu sendiri pas di hulu air terjun.
Maka jika ada seseorang yang sengaja ataupun tidak sengaja memergoki mereka yang tengah mandi, kemudian mengambil selendangnya yang disimpan, maka sebagai permintaan karena pasti selendang tersebut menginginkan dikembalikan, boleh meminta apapun yang diinginkan dan pastinya apapun itu akan dikabulkan atau dipenuhi. Mau meminta uang, perhiasan, dan harta kekayan yang lainnya, pasti akan diberi.


3. Mitos Ada Cahaya Matahari di Sore Hari Menjelang Maghrib
Walaupun sebenarnya hal ini tidak selalu tejadi setiap hari, tapi jika tejadi seperti itu, nenek saya pernah berkata begini: “lamun aya matahari dina waktu sore kieu, (sambil menunjukan ke arah gunung) eta teh meong keur maroyan”. Maksudnya begini: jika di sore hari ada kejadian matahari masih bersinar terang yang tepatnya di atas gunung, maka itu katanya sedang ada peristiwa perkumpulan singa yang sedang berjemur.

4. Mitos Duduk di Lawang (Pas) Pintu Rumah
Jika seseorang sengaja ataupun tidak, duduk di pas pintu rumah, katanya akan nongtot jodo. Yang dimaksud dengan nongtot jodo yaitu seseorang akan susah menikah dan kalaupun sudah ada yang melamar, itu akan dibatalkan dari pihak laki-lakinya atau hal lain yang menyebabkan pernikahannya tidak terjadi.
Tapi menurut logika tentu saja hal itu dilarang, karena akan menghalangi orang lain yang hendak masuk atau keluar rumah. Dan hal semacam ini jika saya resapi dan pikir-pikir, ini merupakan didikan dari orang tua pada anak, akan tetapi secara tidak langsung, dalam artian dilakukan dengan menggunakan metode yang secara tidak langsung dikatakan, “awas jangan duduk di situ, nanti menghalangi orang lain yang akan lewat!”.

5. Mitos Mengambil Makanan yang Masih Ada Ditempat Pemasakan
Apabila kita hendak memakan makanan, kemudian belum diangkat dari katel atau wajan, atau tempat pemasakan yang lainnya, maka hal semacam itu dilarang, seharusnya dingkat dulu dan dimasukan ke mangkuk atau ke wadah yang sesuai dengan tempat penyimpanan makanan tersebut. Orang tua sering berkata “awas pamali” yang menjadi permasalahannya yaitu, katanya sok maot di panyabaan artinya jika kita sering melakukan hal semacam itu, dimitoskan akan meninggal dikala sedang bepergian ke luar kota/daerah, atau keluar negeri. Beda lagi dengan kasus mencicipi pada masakan, yaitu untuk mengetahui pas atau belumnya dari rasa bumbu yang telah dimasukan, itu tidak menjadi pamali atau boleh-boleh saja.

6. Mitos Kupu-kupu Masuk ke Rumah
Bila ada terjadi peristiwa kupu-kupu masuk ke rumah, itu menandakan akan ada orang yang bertamu ke rumaah kita. Walaupun hal ini sering juga terjadi di rumah saya, saya hanya beranggapan bahwa hal ini merupakan suatu kejadian yang kebetulaan saja, tidak dianggap sebagai mitos.

7. Mitos Burung Hantu
Jika pada suatu malam ada burung hantu yang mendekati rumah, kemudian berkicau-kicau atau bersuara (mau lama atau tidak lama) itu menandakan akan ada wanita yang hamil yang ada di rumah tersebut, dalam artian mitosnya dapat dikatakan burung hantu dapat memperantarai atau memberikan tanda bahwa akan ada yang hamil dan diberi jabang bayi. Maka jika terjadi seperti itu haruslah disuruh pergi atau diusir, bilang saja kesana “ke barat, ke timur, ke selatan, atau ke utara”, dengan kata lain mengirimnya ke tempat dan ke orang lain saja.
8. Mitos Super Dingin di Pagi Hari
Terkadang kita merasakan dingin atau kedinginan di pagi hari, kalau dingin seperti biasa wajar-wajar saja, namun jika dinginnya mengakibatkan sampai menggigil (dingin sekali) maka itu memiliki mitos tersendiri, yaitu katanya ”pasti ada orang yang melahirkan (anak)”, akan tetapi cakupan pada saat merasakan dingin itu wilayahnya dibatasi, tidak mencakup wilayah yang luas, paling hanya satu kampung saja atau dengan kampung tetangga yang dekat.

9. Mitos Makan di Coet (tempat menyambal)
Jika seseorang sengaja makan ditempat bukan piring atau mangkuk, akan tetapi di wadah yang digukanakn untuk mengulek sambal (coet), maka dimitoskan berkaitan dengan pendapatan jodo, yaitu jika laki-laki, maka jodohnya akan mendapatkan wanita yang sudah tua (nenek-nenek), walaupun laki-laki tersebut masih muda atau masih lajang. Dan kalu perempuan yang melakukannya, ini sebaliknya dia akan mendapatkan jodoh seorang kakek-kakek.

10. Mitos Menyapu di Malam Hari
Sebenarnya jika kita tidak percaya akan adanya mitos, maka segala hal yang berkaitan dengan mitos akan diabaikan, akan tertapi jika diyakini maka biasanya dituruti kepercayaan atas mitos tersebut. Seperti mitos menyapu di malam hari, ini memiliki mitos akan menjauhkan rezeki. Maksudnya jika seseorang menyapu di rumah pada malam hari, maka akan menjauhkan rezeki yang seharusnya diperoleh. Jadi kaitan dan sebagai analoginya, bila dilakukan menyapu di rumah pada malam hari, itu bagaikan menyapukan atau menyingkirkan rezeki dengan perantara oleh sapu.

11. Mitos Makan Tidak Sampai dihabiskan
Jika kita makan nasi (dengan lauk-pauk tentunya) kemudian tidak dihabiskan, apakah karena sudah kenyang atau karena faktor lain, maka dimitoskan dengan hubungan pernikahan, yaitu nanti kalau laki-laki maka (mantan) istrinya akan dinikahi oleh orang lain. Dan kalau perempuan maka (mantan) suaminya akan menikahi orang lain. Perpisahannya itu apakah karena faktor perceraian atau kematian. Intinya pada rumah tangga mereka tidak akan sampai tua renta bersama-sama.

12. Mitos Keramas di Waktu Maghrib
Hal ini jika dilakukan, maka mitosnya yaitu, akan meninggal dunianya juga di waktu maghrib.

13. Mitos Ngisikan (Mencuci Beras)
Biasa dan seharusnya, jika beras hendak dimasak (menanak nasi) maka akan dicuci terlebih dahulu, dan setelah dicuci kalau tidak segera dinanak (disimpan terlebih dahulu) maka haruslah ditutup wadah beras tersebut, karena jika tidak, dimitoskan orang yang sering melakukan semacam itu bila meninggal dunia matanya akan melotot (tidak bisa dipejamkan).




14. Bersisir Sambil Jalan Kaki
Biasanya kalau menyisir rambut itu di depan kaca, dan sambil mengaca. Dan kalau dilakukan sambil leuleumpangan (berjalan-jalan/tidak diam) maka dimitoskan bila sedang berjalan didepan umum akan jatuh atau terpeleset, yang menyebabkan diri sendiri menjadi malu.

15. Mitos Makan Buah-buahan di Atas Pohonnya
Jika seseorang sengaja memanjat pohon yang tengah berbuah, kemudian dia memetik dan memakannya langsung di atas, maka dimitoskan akan terjadi habisnya buah-buahan tersebut dimakan oleh kelelawar, jika tidak dijaga oleh pemiliknya. Dan itu, memang benar terjadi. Tapi mungkin hanya suatu kebetulan saja.

16. Mitos Makan Pisang Butitinya (Akhir/Ujung dari Satu Sisir)
Hal ini memiliki mitos yaitu jika seseorang memakannya, maka akan selalu terpinggirkan atau selalu jadi yang terakhir dalam segala bidang. Seperti sedang ada pembagian sesuatu, maka dia pasti jadi yng terakhir.

17. Mitos Minum Menggunakan Tutup Ketel atau Teko
Maksudnya, biasa normalnya kalau kita minum menggunakan gelas atau cangkir. Tapi jika menggunakan tutup ketel atau teko (wadah penyimpanan air yang masak), maka dimitoskan akan memiliki cerewed mitoha yaitu akan memiliki mertua yang cerewet dan banyak omong, dan omongannya itu kadang kala dapat menyebabkan sakit hati menantu. Tapi yang dimitoskan disini yaitu mertua yang perempuan.
18. Mitos Memakan Ceker Ayam
Pernyataan ini sering didengar dan sudah universal, jadi tidak hanya ada di daerah saya saja. Yaitu jika seseorang suka memakan ceker ayam, entah itu cekernya digoreng, atau dimasak biasa, maka dimitoskan akan memiliki kebiasaan tulisannya jelek. Mungkin ini dianalogikan dengan jari-jari ceker ayam itu yang rakacak, tidak rapi dan tulisannya pun begitu.
Dari penjelasan contoh-contoh di atas kita dapat memahami bahwa cara berfikir orang tua (tua renta) yang masih hidup di zaman sekarang, (mudanya dahulu) memang dalam pemikirannya terbatas sehigga menyebabkan terjadinya mitos atau banyak kata-kata pamali.
Terakhir pesan dari saya jika hidup tidak ingin ditambah susah dengan keyakinan pada kata pamali atau mitos, maka mulai sekarang keyakinan itu harus dihilangkan, kalau tidak bisa sekaligus dengan cara step by step saja.

1 komentar: